KUNJUNGAN KEGIATAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) KE DESA SENTRAL PATIN, AJARKAN PESERTA DIDIK UNTUK MEMBUDIDAYAKAN POTENSI USAHA LOKAL DAERAH RIAU

SMK Negeri 5 Pekanbaru.sch.id- SMK Negeri 5 Pekanbaru kembali menaja kegiatan kunjungan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ke desa sentral patin, Kec. XIII Koto Kampar, Kab. Kampar, Provinsi Riau tahun 2024. Kegiatan kunjungan dilakukan dalam dua (2) gelombang, yang masing-masing diikuti oleh 8 kelas atau sekitar 288 peserta didik kelas sepuluh. Pelaksanaan kegiatan juga dibagi ke dalam 2 waktu, gelombang 1 dilaksanakan pada hari Rabu, 1 Mei 2024 dan gelombang 2 dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 8 Mei 2024 dengan lokasi kunjungan yang sama. Kunjungan ke desa sentral patin dilakukan sebagai implementasi dari modul fase E kelas X pada tema Kearifan Lokal budaya Melayu Riau yang menjadikan desa tersbeut menjadi pilihan tepat untuk mengenalkan kepada peserta didik tentang cara pengolahan ikan salai patin secara kompleks.

Kegiatan diawali dengan apel pagi sekaligus pelepasan oleh Kepala SMK Negeri 5 Pekanbaru, Drs. Dwi Bowo Sukmono, MM. Dalam sambutannya Kepsek menyampaikan tentang pentingnya peserta didik untuk mengenal lebih dalam lagi potensi usaha lokal daerah Riau.

“Dalam kesempatan inilah kita mesti dapat menunjukkan kecintaan akan produk-produk lokal guna mendorong kemajuan ekonomi para pengusaha UMKM. Selesai kegiatan kunjungan P5 di Desa Sentral Patin ini, saya mengharapkan anak-anak kami dapat mengambil ilmunya, terlebih juga harapan besar kita, salah satu di antara kalian dapat mengikuti jejak para peternak dan pengusaha salai ikan patin di daerah tersebut. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, kegiatan Kunjungan P5 di Desa Sentral Patin Tahun 2024 secara resmi saya lepas. Semoga Ananda dapat mengikuti kegiatan ini dnegan baik dan selamat kembali ke sekolah tanpa ada halangan apapun”, Jelas Kepala SMK Negeri 5 pekanbaru, Drs. Dwi Bowo Sukmono, MM saat memberikan sambutan dan pelepasan.

Sesampainya di desa Sentral Patin, seluruh peserta didik mengikuti penyampaian materi oleh pengelola tempat usaha salai ikan patin. Bapak Wan Candra sebagai ketua pengelola lokasi budidaya ikan patin juga menyampaikan tentang pentingnya peserta didik untuk memahami dalam pengolahan salai ikan patin untuk dapat dikembangkan usaha ini di kemudian hari.

“Alhamdulillah dengan izin Allah, Tuhan yang maha esa, kami dapat menjalankan usaha pengelolaan salai ikan patin ini dengan baik hingga saat ini. Dalam pengolahan kami memiliki 7 kelompok pengolahan salai ikan patin, yang mana dalam satu kelompok terdiri dari 15 orang anggota. Sebagai salah satu sentral mata pencaharian warga di desa Koto Masjid atau yang sering dikenal sebagai desa sentral patin, kami membuktikan bahwa dengan adanya pengolahan usaha ini, dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat jauh lebih baik dan membuka lahan pekerjaan baru. Hal ini juga menjawab kekhawatiran masyarakat desa Koto Masjid akan kesulitan dalam mendapatkan ikan ketika dipindahkan dari desa tepi sungai yang dijadikan PLTA ke daerah jauh dari sungai”, Jelas Wan Candra saat menjelaskan materi kepada peserta didik.

Selesai kegiatan kunjungan dari Desa Sentral Patin peserta didik melanjutkan kunjungan ke Candi Muara Takus untuk memelajari tentang situs bersejarah yang ada di wilayah Provinsi Riau. Di candi tersebut, seluruh peserta didik juga mendapatkan materi yang disampaikan langsung oleh Pak Zulkifli, selaku pengelola situs bersejarah Candi Muara Takus, XIII Koto Kampar. Dalam penyampaiannya tersebut seluruh peserta didik terlihat sangat antusias dan menyimak dengan baik seluruh materi tentang sejarah pembangunan candi dan pengelolaan candi Muara Takus yang masih terawat hingga sekarang.

Kegiatan kunjungan P5 ditutup dengan sleuruh peserta didik singgah di Danau Rusa untuk sedikit refleksi diri setelah seharian mengikuti aktivitas kunjungan wisata sejarah dan kearifan lokal pangan melayu Riau. Rabu, 08/05/2024. Red. Jhoe.

Comments

comments

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.