Kegiatan In Service Training (In-1) Program Sertifikasi Pendidik dan Sertifikasi Keahlian Ganda Resmi dibuka Oleh Kepala Pusat P4TK BBL Medan

Kepala SMK Negeri 5 Pekanbaru, Dra. Hj. Dwi Gusneli, MPSA., Kepala P4Tk BBl Medan yang diwakili oleh KAsi Penyelenggara, Herlina Sihombing, SH.MH, Koordinator Pengawas SMK, Drs. Alman, dan Kepala SMk Negeri 7 Pekanbaru, H. Peri Daswandi, S.Pd.; saat kegiatan akan dimulai.

SMK Negeri 5 Pekanbaru- Senin, 13/03/2017 Kegiatan In Service Training (In-1) program sertifikasi pendidik dan sertifikasi keahlian ganda bagi guru SMK/SMA untuk paket keahlian TSM, TIPTL, RPL, dan TKJ telah resmi dibuka. Kegiatan program keahlian ganda dilaksanakan pada SMK Negeri 5 Pekanbaru dan SMK Negeri 7 Pekanbaru sebagai pusat pembelajar. Salah satu arah kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan adalah meningkatkan kualitas pendidikan vokasi serta pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja. Untuk mendukung kebijakan tersebut, Presiden telah mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Melalui Inpres ini, Mendikbud diinstruksikan untuk meningkatkan jumlah dan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di SMK. SMK Negeri 5 Pekanbaru tang sebelumnya telah mengikuti kegiatan pelatihan sebagai sekolah pusat pembelajar, meyakinkan bahwa lkegiatan tersebut akan berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang telah direncanakan.

Menindaklanjuti Inpres tersebut dan dalam rangka penataan dan pemenuhan guru produktif di SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan perlu melakukan cara strategis pada tahun 2016, yaitu akan melaksanakan Program Sertifikasi Pendidik Dan Sertifikasi Keahlian Bagi Guru SMK/SMA atau yang dikenal dengan program Alih Fungsi. Dengan program alih fungsi guru tersebut, diharapkan dapat memenuhi kekurangan guru produktif di sekolah menengah kejuruan (SMK).

Kegiatan Pembukaan In Service Training (In-1) Program Sertifikasi Pendidik dan Sertifikasi Keahlian Ganda tersebut dibuka secara resmi oleh kepala pusat P4TK BBL Medan yang diwakili oleh Kasi Penyelenggaraan P4TK BBL Medan, Ibu Herlina Sihombing, SH.MH. Dalam kegiatan tersebut juga hadir sejumlah kepala SMK Negeri 7 Pekanbaru, H. Peri Daswandi, S.Pd, yang juga menjadi tempat pusat pembelajar.

“Kegiatan yang akan kita laksanakan selama dua bulan ke depan ini hendaknya dapat menjadikan kita sebagai guru yang berdedikasi tinggi serta memiliki keahlian ganda dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan proses belajar mengajar di SMK tempat kita mengabdi. Hal ini merupakan kesempatan yang bagus bagi para guru untuk bisa mendapatkan sertifikat ganda. Hanya dengan mengikuti program keahlian ganda, guru bisa mendapatkan sertifikat keahlian guru produktif. Program ini akan berlangsung selama 12 bulan melalui empat tahap dengan ON dan IN. Untuk tahap ON itu, peserta belajar mandiri di sekolah asalnya, dan diberikan modul dan pendampingan. Sedangkan untuk tahap IN ada di industri dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK)”, terang Ketua P4TK BBL Medan yang diwakili oleh Kasi Penyelenggara, Herlina Sihombing, SH.MH, (13/03/2017).

Kepala Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Drs. Alman juga menjelaskan bahwa Program Keahlian Ganda ini bertujuan untuk Meningkatkan kompetensi guru SMK dan SMA yang mengampu mata pelajaran adaptif untuk memperoleh kompetensi keahlian tambahan dan mampu menjadi guru mata pelajaran produktif di SMK, Memenuhi kebutuhan guru produktif di SMK khususnya untuk 4 bidang prioritas yaitu maritim/kelautan, pertanian, ekonomi kreatif, pariwisata, serta teknologi dan rekayasa, untuk meningkatkan kompetensi guru SMK dan SMA yang mengampu mata pelajaran adaptif untuk memperoleh kompetensi keahlian tambahan dan mampu menjadi guru mata pelajaran produktif di SMK, serta mampu memenuhi kebutuhan guru produktif di SMK khususnya untuk 4 bidang prioritas yaitu maritim/kelautan, pertanian, ekonomi kreatif, pariwisata, serta teknologi dan rekayasa.

Comments

comments